Selasa, 21 Desember 2010

Apa Sih Arti Seorang Ibu??


Buat kalian, seberapa besar sih arti kehadiran SEORANG IBU…?

Apa hanya seorang wanita yang melahirkan kita dan membesarkan kita selama ini…?

Wew.. kalo gitu,,, betapa kejamnya kalian..

Apa kalian tau, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan anaknya…?

Ingatkah waktu kecil dulu ibu yang selau menemani kita ketika pergi, kita yang dulu lemah, dan ibu yang membimbing kita menjadi seperti sekarang. Sadarkah kalian bahwa seorang ibu sangat sabar.

Apa ibu pernah marah ketika kita jalan dengan kekasih kita…?

Kalaupun ibu marah, ibu biasanya lebih selektif memilih pasangan buat anaknya. Karena ibu gk mau anaknya jatuh ketangan yang salah, ibu ingin yang terbaik buat kita.

Apa ibu pernah sedih saat kita sudah menikah dan tidak tinggal serumah lagi…? Kalau memang ibu menagis disaat kita menikah, itu karena ibu bahagia.

Apakah ibu pernah marah kalau kita tidak bisa menjadi seorang dokter…?
Apakah ibu marah ketika kita dapat nilai ujian jelek…? Taukah kalian, kalau dibalik itu semua seorang ibu menyalahkan dirinya sendiri, ibu merasa gagal dalam mendidik anak-anaknya.

Sadarkah kalian kalau ibu selalu mengenang masa-masa indah saat kita kecil, saat kita bermain bersamanya, dan pada saat kita sudah mulai besar kita malah lebih sering meninggalkan beliau sendirian dirumah.

Sadarkah kalian kalau ibu merasa kesepian…?

Apa ibu protes dengan semua itu…?

Coba deh kalian renungin….
Apa yang sudah kita lakukan buat membahagiakan ibu…?

Tak seorangpun yang akan mengingkari, betapa besar jasa seorang ibu dalam kehidupan seseorang. Tak seorangpun yang akan menutup mata, bahwa para alim ulama, tokoh-tokoh perjuangan, serta para ilmuwan dan penemu ternama terlahir dari rahim seorang wanita yang bernama ibu. Bisa anda bayangkan, bagaimana sabar dan tegarnya seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya, sejak dari dalam kandungan hingga kemudian terlahir ke dunia.

Bayangkan, bagaimana tidak pedulinya mereka terhadap rasa kantuk yang sangat, lelah dan kondisi kesehatan diri mereka sendiri, hanya untuk membuat si buah hati yang mungil tidur dengan nyenyak dan tidak menangis serta hilang lapar dan dahaganya di tengah malam. Sungguh, bukan untuk waktu yang singkat hal seperti ini mereka jalani. Tak lupa pula, segudang harapan dan cita-cita mulia mereka susun demi sang buah hati, agar kelak dapat menjadi seorang manusia yang berguna bagi agama dan bangsanya.

Lihatlah, bahwa tak seorangpun dari ibu dan ayah, sebagai orang tua, yang menginginkan anak-anaknya sama halnya seperti diri mereka. Mereka selalu berkeinginan agar anak-anaknya lebih baik daripada mereka dari segala sisi kehidupan. Intinya, tak seorangpun dari orang tua yang paham akan kehidupan, kecuali menginginkan kebahagiaan bagi anak-anaknya, dunia dan akhirat.

Namun, tidak sedikit saat ini, rasa kecewa dan sedih senantiasa menyelimuti hati keduanya. Terkadang, dalam usia senjanya, mereka merasa ditinggalkan, diacuhkan, bahkan seolah dilupakan. Ibu dan ayah, yang mampu membesarkan tujuh orang anak-anaknya dengan dekapan penuh kasih, tak mampu mendapati ketujuh orang anaknya sanggup untuk merawat mereka.

Dimana rasa cinta dan kasih kita? Sanggupkah kita membalas jasa-jasa mereka? Dalam membesarkan, merawat, dan mendidik kita dengan penuh cinta kasih? Masihkah lidah kita berkata “ah” di hadapannya? Atas segala permintaan baiknya? Sehingga terluka hatinya dan membuat keduanya mengucurkan air mata? Tidakkah kita segera menghampirinya, mengecup lembut kening keduanya, untuk sedikit meringankan beban di hatinya, dikarenakan tidak semua buah hati mungilnya dulu yang kini telah berusia dewasa, hidup sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita mereka?

Saudaraku,

Hampirilah mereka, rangkullah keduanya, dan bermohonlah maaf kepada keduanya, atas banyak khilaf kita selama ini terhadap mereka. Bermohonlah keselamatan dan ampunan Allah untuk keduanya, atas segala kelemahan diri untuk mengasuh dan mendidik kita agar senantiasa cinta kepada Allah. Dekaplah mereka, dengan segala kelembutan dan rasa cinta, dalam nafas kehidupan mereka yang masih tersisa, dengan bakti dan memuliakan keduanya, dengan penuh kasih demi menggapai keridhoan Ilahi Robbiy…

Berikanlah kasih sayang selama ibu kita masih hidup, karena gak ada artinya kita memberikan tangisan pada saat ibu berangkat, karena ibu gak akan bisa melihat itu.

Luv u mom . . .

0 komentar:

Posting Komentar

 
;